my family

my family

Jumat, 06 Mei 2011

MEDIA PEMBELAJARAN


MEDIA PEMBELAJARAN

A.    Pengertian Media pembelajaran
Kata media berasal dari bbahasa latin "medius" yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam baahasa arab media adalah perantara (وسائل  ) atau pesan dari  pengirim kepada penerima pesan. Apabila media di fahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh kemampuan, ketrampilan,sikap.[1] Dalam pengertian ini guru ,buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan dib erikan berikut ini. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantarmedia yang sering diganti dengan kata mediator adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.[2] Dengan istilah mediator, media menunjukkan fiungsi dan perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak teerutama dalam proses belajar sisiwa dan sisi pelajaran. disamping itu mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi mulai dari guru sampai kepada peralatan yang paling canggih, dapat disebut media, riskannya media adalah alat yang menyampaikan atau pengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar-mengajar, serin g pula di gunakan pemakaian kata media pembelajaran atau (  التعلميةالوسائل ) digantikan dengan istilah-istilah seperti istilah alat pandang-dengar, bahan pengajaran (instinctional material), komunikasi pandang-dengar (audio-visual communication), pendidikan alat peraga pandang (visual education),teknologi pendidikan ( educational technology), alat peraga (الوسائل الإيضاح)  dan media penjelas (الوسائل التوحيسية).


B.     Pentungnya sebuah media
Dalam pembelajaran bahasa Arab, metode mempunyai kedudukan yang sangat signifikan untukmencapai tujuan. Menurut M. Arifin,[3]  metode adalah suatu jalan yang dilalui untukmencapai suatu tujuan. Jika demikian halnya, maka metode itu harus ada pada setiap proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau tenaga pendidik. Lebih jauh, Edward Anthony, dalam Ahmad Fuad Efendy[4],mengatakan bahwa metode merupakan rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Metode dianggap sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan atau materi pelajaran kepada peserta didik dan dianggap lebih signifikan dari aspek materi sendiri.[5] Melihat berbagai konsep tentang metode di atas, maka keberadaan sebuah metode dalam interaksi belajar-mengajar sangat penting. [6]Menurut Mahmud Yunus,4 metode itu lebih penting dari materi. Pernyataan ini patut direnungi karena pada masa lalu ada semacam anggapan yang cukup menyesatkan bahwa penguasaan materi ilmu merupakan suatu jaminan kemampuan bagi seseorang untuk mengajarkan ilmu tersebut kepada siapapun juga. Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa seseorang yang cukup pintar dan menguasai suatu ilmu tertentu ternyata acap kali menemui semacam batu sandungan dalam mengomunikasikan ilmu tersebut secara efektif.[7] Pernyataan ini adalah sebuah realita bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu menarik.
[8]Menurut Ramayulis adalah penggunaan sebuah metode dalam proses belajar-mengajar sepenuhnya tergantung kepada kepentingan siswa. Bahasa Arab sebagai bahasa asing bagi pembelajar Indonesia tentu sangat membutuhkan metode yang menarik agar bahasa itu familiar bagi anak didik, dan menarik untuk dipelajari dan dimiliki. Namun demikian, keunggulan suatu metode dalam pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor.
Menurut M. Basyiruddin Usman setidaknya ada lima faktor yang harus dipertimbangkan sebelum seorang pendidik menetapkan suatu metode yang akan digunakannya dalam proses belajar-mengajar,
1)      Tujuan, Setiap topik pembahasan memiliki tujuan secara rinci dan spesifik sehingga dapat dipilih metode yang tepat, yang sesuai dengan pembahasan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
2)      karakteristik siswa, Adanya perbedaan karakteristik siswa baik sosial, kecerdasan, watak dan lainnya harus menjadi pertimbangan tenaga pendidik dalam memilih metode yang terbaik digunakan.
3)      situasi dan kondisi (setting), Tingkat lembaga pendidikan, geografis, dan sosiokultural juga harus menjadi pertimbangan seorang tenaga pendidik dalam menetapkan metode yang akan digunakannya.
4)      perbedaan pribadi dan kemampuan guru, Seorang tenaga pendidik yang telah terlatih bicara disertai dengan gaya, mimik, gerak, irama, dan tekanan suara akan lebih berhasil memakai metode ceramah dibanding tenaga pendidik yang kurang mempunyai kemampuan tersebut.
5)      sarana dan prasarana,  Ketersediaan sarana dan prasarana yang berbeda antara satu lembaga pendidikan dengan lainnya, harus menjadi pertimbangan seorang tenaga pendidik dalam memilih metode yang akan digunakannya.
Begitulah pentingnya sebuah metode dalam proses belajar-mengajar, bahasa Arab khususnya, dan pertimbangan yang harus dilakukan oleh seorang tenaga pendidik atau guru. Oleh karena itu, seorang guru, khususnya guru bahasa Arab, harus menguasai berbagai metode dalam pembelajaran sehinggatujuan yang diinginkan dapat tercapai. Keberhasilan penggunaan suatu metode merupakan keberhasilan proses belajar-mengajar yang pada akhirnya berfungsi sebagai determinasi kualitas pendidikan.

C.     Jenis-Jenis Media Pembelajaran
a.    Media Pandang Non-Proyeksi
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar, media visual dapat memperlancar pemahahaman. Misalnya melalui (laborasi struktur dan orgsnisasi). Dan memperkuat ingatan. Adapun bentuk-bentuk visual  diantaranya :
1)      gambar representasi yakni gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda.
2)      Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur isi materi.
3)      Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antar unsure-unsur dalam isi materi.
4)      Grafik seperti table, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.
b.   Media Pandang Berproyeksi
Ada beberapa contoh media pandang berproyeksi sebagai berikut :
1)      Proyeksi opaque (tak tembus pandang)
Disebut demikian karena yang diproyeksikan bukan bahan trasparan, tetapi bahan-bahan tidak tembus pandang (opaque). Benda-benda datar, tiga dimensi seperti mata uang, model, serta warna dan anyaman dapat diproyeksikan. Kelebehia dari proyektor tak tembus pandang sebagai media pendidikan ialah bahwa bahan cetak pada buku, majalah, ohotografis, bagan, diagram, atau peta  dapat diproyeksikan secara langsung tanpa dipindahkan kedalam transparan terlebih dahulu, jad hal itu sangat memudahkan.
2)      Proyeksi overhead (OPH)
Transparaan yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambang, grafik, atau gabungannya pada lembaran bahan tembus pandang atau plastik yang disiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding melalui sebuah proyektor. Kemampuan proyektor memperbesar gambar, membuat media seperti ini berguna untuk   menyajikan informasi pada kelompok yang besar dan pada semua jenjang.
3)      Slide
Slide (film bingkai) adalah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingka 2x2 inci . bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai di proyeksikan melalui slide proyektor.


4)      Flim Strips
Film strips hampir sama dengan penggunaan slide. Film dalam nentuk film beruntunyang disatukan antara gambar satu dengan gambar berikutnya. Dan harus menurut urutan gambar yang telah di tetapkan dalam program.

c.     Media Dengar (Audio)
Pengertian media audio untuk pengajaran dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (peta suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar-mengajar. Macam-macam audi diantaranya :
1). Perekam pita kaset
Perekam kaset ini juga dikenal dengn sebutan kaset dek, berfungsi sebaigai pemain ulang (playback)program dalam bentuk kaset ataupun sebagai perekam.
2). Radio (tape)
Peasan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetic sehingga hasilnya bisa direkam kembali, radio (tape recorder) telah menjadi peralatan yang sangat lemah dalam rumah tangga, sekolah, mobil bahkan kantongan (walkman).
3). Laboratorium bahasa
Laboralorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnyamedia yang dipakai adalah alat perekam.

d.    Media Pandang-Dengar (Audio-Visual)
1.)    film dan video
film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame di proyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.
Sama haln ya dengan film, video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiyah atatu suara yang sesuai kemampuan film atau video melukiskan gambaran hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri.
2).  Televisi
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan pesan hidup bersama suara melalui kabel atau ruang.
Televisi pendidikan adalah penggunaan prpgram video yang direncanakan untuk mencapapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Oleh karena itu televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting mendidik.

D.    Jenis-jenis media pembelajaran aspek berbahasa arab.
·      Aspek berbahaasa arab
v  Media pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran bahasa arab aspek mufrodat yakni dengan menggunakan gambar, musik, kartu, foto, gambar garis kendatipun amat sederhana namun dapat menyampaikan cerita atau pesan-pesan penting. Bentuk objek yang sederhana dapat dilukiskan dengan gambar garis tanpa mengkhawatirkan penafsiran yang keliru dari siswa misalnya gambar rumah atau tas seperti dalam gambar-gambar hewan atau manusia itu dapat digunakan untuk pengajaran bahasa arab atau bahasa inggris khususnya kosa kata.
v  Media pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran bahasa arab tentang tarkib/ susunan kata yaitu dengan menggunakan strip story, papan kantong, papan tulis. Teknik  strip story mempermahir siswa menyusun kalimat atau ayat-ayat menjadi satu untaian surah. Untuk mempermahir menyusun kata-kata kedalam satu kalimat juga bisa digunakan teknik kartu yang di acak.

E.     Keterampilan Berbahasa arab
Seperti halnya pengajaran yang lain dalam sistem pengajaran bahasa arab aspek istima' juga bisa menggunakan rekaman, pita kaset, film dan video misalnya dengan film dan video itu dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan berulang-ulang atau didengarkan berulang-ulang seperti film tentang langkah yang benar dalam wudlu dan sebagainya.
Sedangkan dalam hal kalam guru bisa menggunakan beberapa media seperti telekonference, pidato, diskusi, interview.
Teleconference adalah suatu teknik komunikasi dimana kelompok-kelompok yang berada di lokasi geografis berbeda menggunakan mikrofon dan amplifier khusus yang digunakan untuk menghubungkan satu dengan yang lainnya sehingga setiap orang dapat berpartisipasi dengan aktif dalam suatu pertemuan besar dalam diskusi.
Adapun dalam ketrampilan qiro'ah kita bisa menggunakan teks terprogam dan teknologi cetak. Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Kemudian dalam keterampilan kitabah seorang pengajar bisa menggunakan beberapa media media berikut yakni teknologi, berbasis komputer, audio visual, gambar/ model.

F.      Kelebihan Dan Kelemahan jenis-jenis  media pembelajaran bahasa arab
a)   Teks terprogram
ü Kelebihan dari teks terprogram adalah :
v  Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.
v  Disamping dapat mengulangi materi dalam media cetakan, siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis.
ü Kekurangan dari teks terprogram adalah :
v  Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetak
v  Biaya percetakan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi gambar atau foto yang berwarna warni.
b)   Radio tape
ü Keuntungan atau kelebihanya sebagai berikut:
v  Radio tape / rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan isi pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang bersemangat.
ü Adapun keterbatasan radio tape tape adalah :
v  Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi
v  Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman-rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda denganya.
c)   Audio visual
ü Kelebihannya adalah :
v  Dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film,objek, specimen dan drama
v  Dapat memberikan pada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sensiri

ü Kekurangan audio visual adalah
v  Hanya menyajikan komunikasi satu arah
v  Guru tidak memiliki kesempatan merefisi film sebelum disiarkan.

d)  Film dan video
ü Kelebihanya adalah :
v  Dapat menggambar suatu proses secara tepat. Sedangkan kekuranganya yakni memerlukan biaya yang banyak atau mahal dan waktu yang banyak.
e)   Komputer
ü Kelebihanya adalah :
v  Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
v  Komputer dapat merangsang siswa melakukan latihhan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna dan music yang dapat menambah realisme
ü Kekurangan
v  Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
v  Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreatifitas siswa sehingga hal tersebut tidak akan dapat mengembangkan kreatifitas siswa.








BAB III
PENUTUP

Kata media berasal dari bbahasa latin "medius" yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam baahasa arab media adalah perantara (وسائل  ) atau pesan dari  pengirim kepada penerima pesan. Apabila media di fahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh kemampuan, ketrampilan, sikap.dalam pengertian ini guru ,buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
·            Jenis-jenis Media pembelajaran
o   Media Pandang Non-Proyeksi
o   Media Pandang Berproyeksi
o   Media Dengar (Audio)
o   Media Pandang-Dengar (Audio-Visual)
·            Jenis-jenis media pembelajaran bahasa arab
§  Aspek berbahasa arab
o   Mufrodat contohnya : gambar garis, music, kartu, foto
o   Tarkib contohnya : strip story, papan kantong, papan tulis
§  Ketrampilan berbahasa arab
o   Istima' : rekaman, pita kaset, film, video dll.
o   Kalam : telekonterence, pidati, diskusi, interview dll.
o   Qiro'ah : teks terprogram, teknologi cetak dll.
o   Kitabah :  teknologi berbasis komputer, audio visual dll.
·            Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran bahasa arab
o   Kelebihan
·         Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat.
·         Rekaman dapat di gandakan, dan di dengarkan sendiri oleh siswa
o   kekurangan
·         film dan video memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang banyak.
·         Rekaman sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 1996. Media pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sadiman, Arif. 1986. Media Pendidikan. Jakarta : Rajawali
Soedjana, Nana.  Riad, Ahmad. 1997. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Bandung
Arsyad, Azhar. 1996. Media Pembelajaran 2. Jakarta : Raja Grafindo Persada






















KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmad dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantar manusia dari kegelapan menuju cahaya yang bersina yaitu agama islam.
Makalah ini berjudul "Konsep Umum Media Pembelajaran ". Penyusunan maklah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.      Umi Hanifah, M.Pdi., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikiran guna memberikan bimbingan dan pengarahan
2.      Teman-teman selaku yang memeberi kritik serta saran kepada kami.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT, Amin.


Surabaya, 11 Maret 2011


Penulis



[1] Gerlach dan ely, teaching and mediaasystematic appoarch, engliwood clife : practice hal. 11. 1997
[2] Ibid hal.50
[3] M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 61.

[4] Ahmad Fuad Efendy, Metode Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2004), hal. 6.
[5] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal. 39.
[6] Mahmud Yunus, al-Tarbiyah wa al-Ta’lim (Padang Panjang: Mathba’ah, 1942), hal. 24.
[7] Mahmud Yunus, al-Tarbiyah wa al-Ta’lim (Padang Panjang: Mathba’ah, 1942), hal. 24.
[8] M. Basyiruddin Usman, Metode Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal. 32.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar