my family

my family

Minggu, 22 Mei 2011

Politik Islam

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM INDONESIA
(Gagasan Abdurrahman Wahid)
Oleh: Abd. Halim
A.     Pendahuluan
Dalam khazanah teori politik Islam, masalah bentuk negara merupakan pembicaraan penting. Meskipun demikian, suatu hal yang tidak kalah mendasarnya adalah soal hubungan Islam dengan negara. Hal ini merupakan fenomena menarik yang akhir-akhir ini menjadi diskursus panjang-lebar. Salah satu dimensi persoalan yang selalu melahirkan sudut pandang berbeda menyangkut bagaimana Islam seharusnya menempatkan diri dalam sistem sosial-politik. Dengan perkataan lain, bagaimana strategi perjuangan umat dirumuskan dalam masyarakat negara-bangsa.
Adanya perbedaan pemikiran tentang konsep politik dalam pengertian strategi perjuangan umat Islam Indonesia, gejala-gejalanya sangat nyata dan bahkan sebetulnya dapat dilacak akar-akarnya sejak tokoh-tokoh bangsa ini merumuskan bentuk dan dasar negara. Dalam pada itu, Indonesia kontemporer juga tak pernah sepi dari masalah tersebut, yang oleh banyak pengamat sering dikelompokkan ke dalam dua model politik Islam, yaitu pendekatan struktural dan pendekatan kultural.
Sejauh ini, salah satu tokoh penting yang dipandang mewakili model politik Islam kultural adalah Abdurrahman Wahid. Memang, ditinjau dari kiprah dan gerakannya, banyak hal yang mendukung ke arah ini. Hanya masalahnya, apakah ada konsistensi antara gerakan dan ide yang mendasarinya. Sudut inilah kiranya yang perlu dilacak. Tulisan ini disamping mencoba mengarah ke sana, juga bermaksud melihat aspek-aspek fundamental yang menjadi pijakan pemikiran politik Abdurrahman Wahid, sehingga tampak jelas pandangannya ke arah mana politik Islam harus bergerak.

Politik Islam

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM INDONESIA
(Gagasan Abdurrahman Wahid)
Oleh: Abd. Halim
A.     Pendahuluan
Dalam khazanah teori politik Islam, masalah bentuk negara merupakan pembicaraan penting. Meskipun demikian, suatu hal yang tidak kalah mendasarnya adalah soal hubungan Islam dengan negara. Hal ini merupakan fenomena menarik yang akhir-akhir ini menjadi diskursus panjang-lebar. Salah satu dimensi persoalan yang selalu melahirkan sudut pandang berbeda menyangkut bagaimana Islam seharusnya menempatkan diri dalam sistem sosial-politik. Dengan perkataan lain, bagaimana strategi perjuangan umat dirumuskan dalam masyarakat negara-bangsa.
Adanya perbedaan pemikiran tentang konsep politik dalam pengertian strategi perjuangan umat Islam Indonesia, gejala-gejalanya sangat nyata dan bahkan sebetulnya dapat dilacak akar-akarnya sejak tokoh-tokoh bangsa ini merumuskan bentuk dan dasar negara. Dalam pada itu, Indonesia kontemporer juga tak pernah sepi dari masalah tersebut, yang oleh banyak pengamat sering dikelompokkan ke dalam dua model politik Islam, yaitu pendekatan struktural dan pendekatan kultural.
Sejauh ini, salah satu tokoh penting yang dipandang mewakili model politik Islam kultural adalah Abdurrahman Wahid. Memang, ditinjau dari kiprah dan gerakannya, banyak hal yang mendukung ke arah ini. Hanya masalahnya, apakah ada konsistensi antara gerakan dan ide yang mendasarinya. Sudut inilah kiranya yang perlu dilacak. Tulisan ini disamping mencoba mengarah ke sana, juga bermaksud melihat aspek-aspek fundamental yang menjadi pijakan pemikiran politik Abdurrahman Wahid, sehingga tampak jelas pandangannya ke arah mana politik Islam harus bergerak.

Senin, 09 Mei 2011

الشعوب



حوار الشعوب في العصر الحاضر
في هذا الموضوع يبحث عن حوار الشعوب في العصؤ الحاضر، كانت عشرات الأنواع من الحواجز المادية التي تفصل بين البشر منها : حواجز المكان (المسافات البعيدة التي تفصل بين الشعوب)، وحواجز اللغة، وحواجز العادات، وحواجز الغني والفقر، وحواجز اللون، وحواجز الجنس، وحواجز الدين وغير ذالك
وفي العصر الذي نعيش فيه بدأت هذه الحواجز تزول يعني :
·        كانت طائرات تجارية أسرع بعد الأقطار في لندن لتنجز في الدوحة.
·       

Minggu, 08 Mei 2011

ILMU KALAM


SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KALAM
A.    NAMA DAN PENGERTIAN ILMU KALAM
Ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain: ilmu ushuluddin, ilmu tauhid, fiqh al – akbar, dan teologi islam.[1] Disebut ilmu ushuluddin karena ilmu ini membahas pokok –pokok agama (ushuluddin); disebut ilmu tauhid karena ilmu ini membahas keEsaan Allah SWT. Di dalamnya juga dikaji pula tentang Asma' (nama-nama) dan Af'al (perbuatan-perbuatan) Allah yang wajib, mustahil dan ja'iz, juga sifat yang wajib, mustahil dan ja'iz bagi Rasul-Nya. Abu hanifah menyebut nama ilmu ini dengan fiqh Al-Akbar karena menurutnya ilmu ini terbagi menjadi dua bagian, yakni ; membahas tentang pokok-poko agama dan membahas hal-hal yang berkaitan dengan muamalah. Teologi Islam merupakan istilah yang diambil dari bahasa inggris, theology. William L. Reese mendefinisikannya dengan discourse or reason concerning God (diskursus atau pemikiran tentang Tuhan.

Sabtu, 07 Mei 2011

IQ, EQ DAN ESQ

Tentang IQ, EQ dan SQ
Oleh : AKHMAD SUDRAJAT
Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, manusia dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terus menerus.
Dalam pandangan psikologi, sesungguhnya hewan pun diberikan kecerdasan namun dalam kapasitas yang sangat terbatas. Oleh karena itu untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya lebih banyak dilakukan secara instingtif (naluriah). Berdasarkan temuan dalam bidang antropologi, kita mengetahui bahwa jutaan tahun yang lalu di muka bumi ini pernah hidup makhluk yang dinamakan Dinosaurus yaitu sejenis hewan yang secara fisik jauh lebih besar dan kuat dibandingkan dengan manusia. Namun saat ini mereka telah punah dan kita hanya dapat mengenali mereka dari fosil-fosilnya yang disimpan di musium-musium tertentu. Boleh jadi, secara langsung maupun tidak langsung, kepunahan mereka salah satunya disebabkan oleh faktor keterbatasan kecerdasan yang dimilikinya. Dalam hal ini, sudah sepantasnya manusia bersyukur, meski secara fisik tidak begitu besar dan kuat, namun berkat kecerdasan yang dimilikinya hingga saat ini manusia ternyata masih dapat mempertahankan kelangsungan dan peradaban hidupnya.

Jumat, 06 Mei 2011

MEDIA PEMBELAJARAN


MEDIA PEMBELAJARAN

A.    Pengertian Media pembelajaran
Kata media berasal dari bbahasa latin "medius" yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam baahasa arab media adalah perantara (وسائل  ) atau pesan dari  pengirim kepada penerima pesan. Apabila media di fahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh kemampuan, ketrampilan,sikap.[1] Dalam pengertian ini guru ,buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Kamis, 05 Mei 2011

LINGUISTIK



LINGUISTIK BANDINGAN HISTORIS
(GORYS KERAF)  
A. Pengertian linguistic bandingan historis
Linguistik banndingan historis (linguistik historis komperatif) adalah suatu cabang dari ilmu bahasa yang mempersoalkan bahasa dalam bidang waktu serta perubahan-perubahan unsure bahasa yang terjadi dalam bidang waktu tersebut. Linguistic bandingan bahasa merupakan cabang ilmu bahasa yang lebih menekankan tekhnik dalam pra-sejarah bahasa. Penelitian pra-sejarah bahasa tentu tidak akan terjadi dengan sendirinya tanpa data-data kuno yang terdapat dalam naskah-naskah.dengsn mempergunakan data-data tersebut, para ahli berusaha untuk menjangkau lebih jauh dalam kehidupan bahasa pada jaman sejarah. Jaman sejarah bahasa tidak diikutsertakan karenanya datanya sudah jelas, serta perubahan-perubahan yang terjadi dapat di rumuskan dengan jelas dari data-data tersebut, karena dapat di peroleh dari catatan-catatan tertulis. Dengan memergunakan data-data tertulis tersebut di ketauhi perkembangan tersebut, dengan pasti di ketauhi parkembangan dan pencabangan dalam bahasa-bahasa tersebut.

love of love


Hakikat Cinta

DI AMBIL DARI BLOG :AKHMAD SUDRAJAT
 
Cinta merupakan suatu keadaan perasaan yang sifatnya kuat, menakjubkan, mendalam, dan penuh kelembutan terhadap suatu objek tertentu. Karena merupakan suatu yang bersifat personal, seringkali cinta dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin untuk diteliti secara eksperimental, sehingga para ahli psikologi pun mengalami kesulitan tersendiri untuk mengungkapkan dan menjelaskan lebih jauh tentang perasaan cinta ini. Kendati demikian, menurut para ahli bahwa perekembangan perasaan cinta seseorang pertama kali dibentuk dan diperoleh terutama dari ibu atau pengasuhnya pada masa bayi, melalui segenap upaya yang dilakukan ibu dalam rangka pemenuhan berbagai kebutuhan dasar sang bayi.

Rabu, 04 Mei 2011

ReSuMe


RESUME ILMU LUGHOH AN_NAFSY
Psikolinguistik ( علم اللغة النفسي ) adalah adalah ilmu yang mempelajari mengenai penggunaan bahasa dan cara pemerolehan bahasa pada manusia. Psikolinguistik merupakan urat nadi pengajaran bahasa. Psikolingusitik dan pengajaran bahasa tidak dapat dipisahkan, karena fokus atau tumpuan psikolinguistik adalah pemerolehan bahasa, disamping pembelajaran bahasa dan pengajaran bahasa. Fokus kajian psikolingustik yaitu pemerolehan, pengajaran dan pembelajaran bahasa. Ketiga aspek tersebut berkaitan satu sama lain. Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlaku di dalam otak seorang anak ketika memperoleh bahasanya. Proses pemerolehan terjadi ketika anak sedang memperoleh bahasa yaitu terdiri dari dua aspek: pertama aspek performance yang terdiri dari aspek-aspek pemahaman dan pelahiran. Kedua aspek kompetensi (kemampuan linguistik). Kemampuan bahasa anak terdiri dari tiga bagian yaitu: kemampuan fonologi, semanti dan kalimat. Ketiga bagian ini diperoleh anak secara bersamaan.

اللغة العربية



التَّعَلُّمُ مَعاً
حِيْنَمَا قَدَّمَ وَقْتُ اْلِإمْتِحَانِ النِّهَائِى الْمَدْرَسَةِ ، نَتَعَلَّمُ فِي خَاِرجِ اْلمَدْرَسَةِ  مَعًا.
إِمَّا فِي اْلمَيْدَانِ اَوْ فِي اْلمَسْجِدِ ، نَتَعَلَّمُ مَعَ أُسْتَاذُ سَلْمَان وَعَائِشَة، 
الدُّرُوْسُ الَّتِي نَتَعَلَّمُ مِنْهَا : الدُّرُوْسُ الْعُمُوْمِيَّةِ وَالدُّرُوْسُ الدِّنِيَّة
الدُّرُوْسُ الْعُمُوْمِيَّةِ مِثْلُ : جُغْرَافِيَّا، عِلْمُ الْحِسَابِ، عِلْمُ الْعَالَمِ، وَالْكِيْمِيْيَا، وَغَيْرُ ذلِكَ. وَالدُّرُوْسُ الدِّنِيَّةِ مِثْل : عِلْمُ الصَّرْفِ، عِلْمُ النَّحْو، عِلْمُ الُّلغَةُ اْلعَرَبِيَّةِ، وَاْلبَلاَغَةِ، وَالْمَنْطِقِ وَغَيْرُ ذلِكَ.

Selasa, 03 Mei 2011

the dangerous of smoking


THE DANGERS OF SMOKING
Humans have a variety of habits, starting from exercising, reading, writing, composing, etc. Among the human habits, there is one human habits is very detrimental for their health, oddly enough, bad habits are often carried out by our society, namely smoking.
In this modern era, smoking is an incredibly familiar. The smoking habit is considered to provide enjoyment for the smoker. On the other hand, it can cause to adverse effect for the smoker or the people around him. This is very worrying, because as we know that in cigarette there are many toxic substances that will interfere with our body's health. Every time you inhale cigarette smoke, whether intentionally or not, it means also suck more than 4,000 kinds of toxins. Therefore, smoking the same by including the toxins were into the oral cavity and lungs of course. Many diseases have proven to be harmful effects of smoking, either directly or indirectly

behaviorisme


BEHAVIORISME
Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang meyakini bahwa untuk mengkaji perilaku individu harus dilakukan terhadap setiap aktivitas individu yang dapat diamati, bukan pada peristiwa hipotetis yang terjadi dalam diri individu. Oleh karena itu, penganut aliran behaviorisme menolak keras adanya aspek-aspek kesadaran atau mentalitas dalam individu. Pandangan ini sebetulnya sudah berlangsung lama sejak jaman Yunani Kuno, ketika psikologi masih dianggap bagian dari kajian filsafat. Namun kelahiran behaviorisme sebagai aliran psikologi formal diawali oleh J.B. Watson pada tahun 1913 yang menganggap psikologi sebagai bagian dari ilmu kealaman yang eksperimental dan obyektif, oleh sebab itu psikologi harus menggunakan metode empiris, seperti : observasi, conditioning, testing, dan verbal reports.
Teori utama dari Watson yaitu konsep stimulus dan respons (S-R) dalam psikologi. Stimulus adalah segala sesuatu obyek yang bersumber dari lingkungan. Sedangkan respon adalah segala aktivitas sebagai jawaban terhadap stimulus, mulai dari tingkat sederhana hingga tingkat tinggi. Watson tidak mempercayai unsur herediter (keturunan) sebagai penentu perilaku dan perilaku manusia adalah hasil belajar sehingga unsur lingkungan sangat penting. Pemikiran Watson menjadi dasar bagi para penganut behaviorisme berikutnya.
Teori-teori yang dikembangkan oleh kelompok behaviorisme terutama banyak dihasilkan melalui berbagai eksperimen terhadap binatang. Berikut ini disajikan beberapa teori penting yang dihasilkan oleh kelompok behaviorisme:
1. Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya:
  • Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus – Respons akan semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.
  • Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal dari pemdayagunaan satuan pengantar (conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
  • Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.
2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
  • Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
  • Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
3. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
  • Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
  • Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.
Reber (Muhibin Syah, 2003) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning.
4. Social Learning menurut Albert Bandura
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.